Kamu bukan yang pertama dan bukan pilihan utama tapi mungkin akan menjadi yang selamanya. Kamu tahu betapa kebersamaan kita pada mulanya hanya keterpaksaan saja. Perpisahanku dengan yang sebelumnya bukan karena kami tak lagi saling menyukai, tapi karena orang jahat yang memaksa hubungan itu harus disudahi. Rasaku tertinggal bersamanya, kamu hanya pelarian saja.
Kamu hanya pilihan, bukan tujuan, barangkali
awalnya begitu tapi kita tahu selanjutnya tak seperti itu. Aku pernah mendua,
meniga tapi kepadamu jua kembaliku. Ada yang memberiku banyak tapi juga memintaku
banyak. Ada yang kelihatan pemurah tapi nyatanya penjarah. Kamu, kamu selalu
menerimaku pulang tak peduli sejauh apa aku pergi. Kamu kadang lola, kadang menghilang
entah ke mana tapi jika sudah menjadi takdirnya maka aku bisa apa? Kamu memang
sederhana tapi sebanding dengan sikapmu yang tak banyak meminta. Setelah dua
belas tahun berlalu pada akhirnya aku tetap bersamamu. Terkunci dengan
banyaknya memori.
Keinginanku untuk meninggalkanmu perlahan mati. Ikatan kita menyejarah, mengabadi. Terima kasih untuk kebersamaan ini, andai dulu HP-ku tidak dicuri mungkin aku tak akan pernah memilihmu jadi nomor pengganti.
Ditunggu episode selanjutnya pak hehehe
BalasHapus