Semingguan ini ramai perbincangan tentang youtuber bercadar yang gemar membikin konten ngajak-ajak orang menutup aurat. Sebenarnya mudah ditebak jika hanya bocah lugu atau orang dewasa yang bego saja yang percaya kontennya benar-benar untuk dakwah. Dengan asumsi ada orang bego yang membaca tulisan ini maka saya akan menjelaskannya dengan murah hati. Pertama, pembuat kontennya memang bercadar tapi hampir semua videonya menampilkan wanita-wanita seksi yang mengumbar aurat tanpa sensor. Dia secara vulgar mengekspos seksisme, judul-judul videonya banyak menggunakan kata-kata bernuansa mesum. Saya kira perlu otak yang memang mesum untuk bisa membuat judul-judul itu. Kedua, tidak perlu ada alasan kedua. Jika alasan pertama tidak bisa dicerna, percuma ada alasan kedua.
Patut diduga penyuka video-video dari channel tersebut berasal dari tiga kelompok orang: lugu, bodoh dan mesum. Sangat mungkin video semacam itu sebenarnya diminati orang-orang mesum yang memang ingin melihat mbak-mbak yang dieksploitasi keseksiannya. Saya benar-benar menggunakan kata “seksi” dalam tulisan ini karena kata itulah yang paling banyak dijadikan judul dalam channel sesat itu. Saya belum pernah mengunjungi channel-nya (meskipun mulai tertarik, eh), saya hanya melihat tangkapan layar atau potongan videonya di Twitter dan isinya memang gila. Segila itu nyari cuan berkedok agama. Para dai imitasi yang menghamba kepada politisi mulai dapat saingan, nih.
Puncak kebaikan seorang muslimah bukan pada jilbab dan cadarnya, tapi rasa malunya. Malu kepada manusia, malu kepada Allah. Malu memamerkan auratnya sendiri maupun aurat orang lain, malu berlaku jahat, malu melakukan segala maksiat. Seperti kata Nabi, “Jika kamu tidak mempunyai rasa malu, maka berbuatlah sesukamu.” Jika tidak malu, ya wis sak karepmu.
Komentar
Posting Komentar