Setelah belajar Stoisisme, filsafat Romawi anti galau, aku bisa menyarankan beberapa hal buat kamu. Pertama, fokuslah pada apa yang bisa kamu kendalikan. Kita gak perlu mikirin hal-hal yang tidak bisa kita ubah, hal itu cuma bikin kita suka ngeluh atau uring-uringan. Saat ada orang yang terus-menerus bertanya tentang kiamat kepada Rasul, Rasulullah balik bertanya tentang apa yang sudah dipersiapkan penanya untuk menghadapinya. Fokus pada apa yang bisa kita lakukan, bukan apa yang kita khawatirkan.
Kedua, jangan suka pamer. Pamer melahirkan ekspektasi, ekspektasi melahirkan kekecewaan. Stoisisme mengajarkan agar motivasi segala pilihan hidup kita bukan orang lain tapi diri sendiri. Agama menaikkannya menjadi niat yang ikhlas. Sama-sama jangan jadikan orang lain sebagai alasan kita melakukan sesuatu. Kalau mau jadi penulis ya menulis saja, enggak perlu terlalu mikirin respon pembaca. Kalau mau berkarya ya bikin saja, lakukan dengan bahagia dan lillahi ta'ala. Don't live according to what others think.
Ketiga, cukupkan pada kebutuhan bukan keinginan. Makanan seenak apapun jika kita konsumsi melebihi kebutuhan ujung-ujungnya bisa bikin muntah-muntah. Muah.
Komentar
Posting Komentar