Cerita cinta tanpa ada konsep mantan mungkin hanya milik Adam dan Hawa. Anak cucunya, kita-kita ini, rasanya mustahil gak pernah punya sejarah cinta-cintaan yang gak kesampaian. Pacar mungkin belum pernah punya, tapi ada gebetan, inceran, crush, atau apalah sebutannya. Kita ini lemah soal cinta, lihat yang sedikit bening langsung ingin ngajak berumah tangga. Ketemu dosen mirip Dude Herlino bukan karya tulisnya yang ditanyakan tapi malah status pernikahan. Relevansinya apa dengan perkuliahan, Oneng. Habis stalking selebgram langsung ngirim DM, “tipe suami ideal kamu kayak apa, aku ingin memaksakan diri.” Ajur.
Mantan adalah bagian dari kenyataan tak terelakkan. Mari berdamai dengannya
mengikuti hikmah berserak dalam lagu-lagunya Cak Nan. “Sugeng dalu, ati sing
biyen tau ngelarani” betapa kalimat ini mengandung isyarat ketabahan, keikhlasan
dan kebaikan lain. Mengucap salam, mempersilakan bahkan memberikan nasihat, “mario
leh mu dolanan ati, wis wayahe we kapok mblenjani.” Tak hanya itu, Cak Nan
menjadikan penderitaan tersebab mantan yang “teko nambahi sengsoro” sebagai
pijakan untuk menjadi lebih kuat, lebih tegar, “wis ora nggagas kata luka”. Gokil.
Ini tembang cinta yang anti cengeng, gak ngajari jadi butiran debu saat tanpamu
atau berantakan, tak karuan. Kemenagis... membayangkan betapa kejamnya dirimu
atas diriku. Tet tet tet teeet!
Lebih dari itu, saat mengetahui kekasihnya masih kepincut mantan, Cak Nan tak
asal menyalahkan tapi justru menunjukkan jalur untuk menelaah kebenaran. “Tenan
Dik elingo yen mantan nakokne kabarmu tandane iku ora rindu...” Kisanak sudah
hafal lanjutannya. Cak Nan menjaga agar logika kekasihnya tetap hidup dalam urusan
cinta, dia ngajak berpikir, menimbang, menakar modus jahat mantan yang ingin
merusak tatanan. Cak Nan meskipun nampaknya mengedepankan nalar tapi ia juga
tetap nilai-nilai umum bahwa cinta hakikatnya soal rasa. “Rapopo, aku ra gelo. Kok
tutup tutupi, nomere mbok ganti, firasat ati angel diapusi.” Ia cukup yakin
intuisi cintanya bisa mendeteksi penghianatan. Pecinta memang semestinya bisa
merasakan lapis-lapis rasa kekasihnya. “Titeni, bakale ngerti.” Level cinta
yang gak kaleng-kaleng!
Ah, Ngawi dan orang-orangnya memang patut dijadikan
referensi dan inspirasi.
Apa ini yg namanya "tafsir lagu"?
BalasHapusKamu kekasihnya siapa?
Hapus