Saya kepikiran menulis sirah nabawiyah dan tarikh khulafa’ dengan gaya bercerita yang berbeda dengan pembawaan buku PAI atau SKI. Saya rasa bakalan asyik membahas letak rumah Suku Quraisy di era Nabi sehingga ketahuan rumah siapa saja yang dilewati Nabi saat pergi ke Ka’bah, berapa jarak rumah Abu Lahab yang suka merusuhi Nabi. Kisah Ka’bah yang sering dipanjat maling kelihatannya juga seru, berapa tingginya bangunan itu, berapa kali kebanjiran atau kapan ia kebakaran. Mengusili kemapanan kisah Khalid melawan ratusan ribu pasukan Romawi dilihat dari logis tidaknya orang sebanyak itu berkumpul di area seukuran Lapangan Yarmuk, mungkin bisa memicu amukan netizen.
Bahasan tentang pencemaran irigasi Yatsrib mungkin juga oke. Bahasan ringan seperti bagaimana Nabi menjaga kaos kakinya agar tidak melorot mungkin bisa diteladani. Warna sepatu Nabi bisa jadi inspirasi fesyen pembaca.
Jalinan kekeluargaan dan pernikahan di masa Nabi barangkali juga seru sekaligus rumit. Nabi menikahi putri Umar; Umar menikahi putri Ali; Ali menikahi putri Nabi; Anaknya Ali bernama Abu Bakar dan Umar; Utsman bin Affan adalah menantu Nabi karena menikahi Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang sebelumnya dinikahkan dengan anaknya Abu Lahab; kalau runtutan pergantian pasangan dimasukkan daftar bisa makin rame, misalnya Atikah binti Zaid, yang bergelar istri para syuhada, pernah menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, Umar, Zubair, dan Husain bin Ali.
Cuilan-cuilan kisah yang sering tak tersampaikan mungkin akan mengubah cara pandang pembaca terhadap Nabi dan orang-orang di sekitarnya. Ngomong-ngomong apakah kisanak tahu kalau sebelum menikahi Khadijah ra., Nabi pernah patah hati karena cintanya kandas? Menariknya lagi, jauh setelah Khadijah wafat Nabi kembali ditolak cintanya oleh wanita yang sama.
Komentar
Posting Komentar