"Aku mah ilmu ada, cuma gak pede saja sama akhlak," kata Vicky Prasetyo dalam suatu talk show. Kalimat ini seakan diilhamkan Jibril untuk kita, bangsa yang sedang gandrung serba-serbi yang ditempeli agama. Sabun cuci dan kacamata pun sekarang ada sertifikat halalnya. Kita pilih-pilih soal sabun cuci tapi permisif soal cari penceramah buat ngaji. Yang tukang caci masih banyak yang mengikuti.
Saya sudah sampaikan ini berulang kali, betapa mirisnya lihat acara keagamaan di TV yang pengisinya gak bisa BTA, bahkan sekadar hafalan juz 30. Yang ala-ala dukun pun ada. Tahun lalu mungkin puncaknya, banyak sekali ustaz, dai atau penceramah dadakan padahal tak punya background pendidikan Islam yang mumpuni. Ada pula yang memang bisa ngaji, tapi kajiannya lebih sarat caci maki daripada ayat suci.
Di negeri ini sebenarnya biasa pula bikin sertifikat, profesi tertentu seperti dokter, dosen atau guru harus punya sertifikat sesuai keahliannya. Bahkan wacananya, yang mau nikah pun harus punya sertifikat. Anehnya, yang jadi ulama atau dai malah tidak perlu syarat ini. Padahal tugas ulama tak kalah penting dari dokter, kan? Di Australia, jadi pengamen saja butuh sertifikat.
Sertifikasi ulama mungkin masih menyulut kontroversi. Apalagi standarnya belum jelas. Meski demikian harus tetap diselenggarakan sembari disempurnakan. Sifatnya tak wajib, yang mau silakan yang tidak tak apa-apa. Yang tak mau nyari sertifikat tetap boleh ceramah. Setidaknya masyarakat tahu mana yang sudah lolos sertifikasi. Kira-kira sama seperti guru, yang tidak punya sertifikat pendidik yang tetap boleh ngajar tapi ya baiknya berusaha ikut sertifikasi biar mantap.
Semoga sertifikasi ulama bisa terealisasi, formulanya dirumuskan perwakilan elemen masyarakat muslim, misalnya ormas Islam dan MUI biar bisa diterima khalayak. Saya dukung sertifikasi meski kalau saya ikutan kemungkinan tidak lulus. Ya karena saya bukan ulama, meski sering difitnah sebagai ahli agama. Lha wong saya sering ngajar filsafat yang katanya ilmu sesat itu. Ehe. Saya ikutan sertifikasi dosen saja biar bisa beli Ertiga.
Komentar
Posting Komentar