Langsung ke konten utama

Raksasa Tua


Episode 1
Steve Jobs misuh-misuh melihat user interface Android yang dianggap menjiplak iOS. Sampai menjelang kematiannya pun ia masih berambisi menghancurkan Android. Ia bersumpah melawan Android hingga napas terakhir, bahkan rela menghabiskan semua kekayaan Apple untuk perang!

Januari tahun 2007, Steve Jobs meluncurkan iPhone pertama. Microsoft adem ayem saja, sementara tim Google yang hendak melahirkan Android jadi belingsatan. Prototype Android serasa jadul di hadapan iOS. Tim Google gerak cepat, Android dibongkar ulang, peluncuran ditunda setahun. Mereka terinspirasi dengan iOS, atau memang menjiplaknya seperti tuduhan Steve Jobs. Meski terkesan mirip tapi Android punya kelebihan, murah bahkan gratis. Gratis adalah hal yang tabu bagi perusahaan software, apalagi Microsoft. Google seperti sedang membuat lelucon.

Microsoft masih adem ayem, bahkan mereka lah yang sebelumnya menolong Apple dari krisis. Microsoft sering digugat karena diangggap memonopoli bisnis software, mereka butuh Apple sebagai musuh. Microsoft merasa sangat percaya diri. Ketika iPhone lahir, petinggi Microsoft, Steve Ballmer meledek, "Siapa yang mau beli HP tanpa tombol?" Ketika Android ikutan bermain, dia mengibaratkannya seperti bocah yang mencari kesenangan dengan pipis saat berenang.

Tahun berganti, iOS dan Android tumbuh secara mengejutkan. Microsoft baru sadar telah ketinggalan langkah di bisnis mobile. Mereka meluncurkan Windows Phone bahkan akhirnya mencaplok Nokia! Microsoft punya sumber daya melimpah untuk memenangkan perang, tapi mereka tetap kalah. Mereka terlambat masuk arena. Raksasa software itu kalah karena terlalu meremehkan musuh di awal pertemuan.

Episode 2
John Sculley sedang menikmati puncak kejayaan sebagai CEO Pepsi. Kepemimpinan Sculley mengantarkan perusahaannya memenangi persaingan melawan Coca Cola. Steve Jobs dengan PD mendatangi dia, mengajaknya bergabung dengan Apple yang baru bertumbuh. John Sculley mesem, berapa juta dolar yang bakal ditawarkan Jobs untuk membuatnya rela meninggalkan singgasana. Seluruh aset Apple pun mungkin belum terlalu menggiurkan baginya. Tak dinyana, Jobs berujar, "Apakah kau ingin menjual air gula seumur hidup atau ikut dengan saya dan mengubah dunia?" Sculley kaget, ia pun pindah ke Apple.

Itulah Steve Jobs, omongannya seperti sihir. Jobs adalah seniman yang memasukkan keindahan dalam serba-serbi Apple. Saat ia ingin memamerkan iPhone generasi baru, ia seperti hendak pentas seni. Tak hanya menata kata, Jobs bakal bawel masalah pencahayaan atau sudut pandang penonton. Ia memastikan panggungnya mampu memberi efek dramatis.

Desain produk Apple di era Jobs juga sarat akan sentuhan seni. Kinerjanya tidak selalu bagus tapi jelas enak dilihat. Mac generasi tertentu banyak dikomplain karena panasnya seperti kompor, tetapi tetap laku, karena tampilannya classy. Bill Gates pernah mengejek bahwa Jobs gak mudeng apa-apa soal teknologi, ia cuma marketer yang handal.

Episode 3
Sekelompok orang di Apple berminggu-minggu mengerjakan sebuah prototipe perangkat misterius. Mereka membuat sebuah nampan ajaib yang bisa merespon sentuhan, kita bakal menyebutnya iPad. Setelah iPad berhasil wujud, Steve Jobs melihatnya tanpa kekaguman, ia ingin membongkarnya. Jobs ingin perangkat ajaib yang bisa digenggam dengan satu tangan, maka lahirlah iPhone.

Dalam episode lain, Andy Rubin cs sedang khusyuk membuat operating sistem untuk kamera saku. Di penghujung kerjanya mereka berubah pikiran. Mereka insyaf bila produk mereka tak punya masa depan cerah. Dibuang sayang, mereka mbuh piye carane memboyong OS kamera saku itu ke dalam sebuah HP. Tada! Inilah dia, Android!

Yah, hal-hal besar kadang bukan tujuan awal. Terbentur, terbentur, terbentuk! Kadang perlu mampir sana-sini baru ketemu jalan yang benar. Siapa mengira pabrik sepatu merk Nokia bakal menjadi raja HP di tahun 90an? Apalagi Samsung, saat perang OS dimulai, mereka masih sibuk jualan kulkas dan mesin cuci!

Episode 4
Microsoft kejepit Google dan Apple. Karakter dua kompetitor itu cukup menyebalkan. Apple bakulan hardware, Google raja iklan, sementara Microsoft penjual software dan layanan enterprise. Mau jualan HP ala iPhone, ndak bisa karena gak biasa merakit hardware. Meski akhirnya kepikiran membeli Nokia tapi sudah terlalu terlambat, komunitas developer aplikasi terlanjur nyaman dengan bahasa kode di iOS dan Android. Mau ikutan Google menggratiskan software, mustahil! Kata "gratis" tidak dikenal dalam alam raya Microsoft.

Steve Ballmer kelihatannya mumet mikir nasib Microsoft. Ballmer menahkodai Microsoft setelah Bill Gates memilih pensiun dan menekuni lembaga amal. Singkat cerita, Ballmer akhirnya pensiun. Datanglah juru selamat dari negeri India, Satya Nadella.

Wisdom comes from east! Hikmah datang dari timur, demikian kata pepatah. Sebelum kenalan dengan Nadella, mari kita tengok peran para tetangganya dalam dunia teknologi. Google's CEO is Indian! Nokia's CEO is Indian! Adobe's CEO is Indian! Amazon's BOD is Indian MasterCard's CEO is Indian! Perusahaan teknologi dipimpin wong India kabeh! Dunia layak khawatir, jika orang India berbondong-bondong menekuni dunia teknologi, siapa yang akan main film sambil nyanyi-nyanyi?

Beberapa waktu lalu Indonesia heboh karena ada satu WNI yang kerja di NASA. Berapa banyak orang India yang kerja di lembaga itu? Akeh! Lagu-lagu India mungkin punya dampak positif bagi kecerdasan.
Tum paas aaye, yoon muskuraaye 🎶
Tumne na jane kya, sapne dikaaye 🎵
Abh to mera dil, jage na sota hai 🎵🎵
Kya karon hai, kuch kuch hota hai 🎶


Nadella bukan satu-satunya orang India yang jadi petinggi Microsoft, ada mbak Dona Sarkar. Mbak Dona mungkin menghayati kata-kata Anjali kepada Rahul dalam Kuch Kuch Hota Hai, "meski aku perempuan, setidaknya aku tak seperti gadis-gadis bodoh yang kau kejar." Ah, film India memang penuh hikmah!

Gara-gara ngomongin film India malah lupa mengisahkan perjuangan om Nadella. Intinya sajalah, Nadella jeli mencari peluang bisnis masa depan yang belum tergarap dengan baik oleh Google dan Apple, yaitu cloud services (layanan komputasi awan). Pilihan Nadella disukai pasar, nilai Microsoft akhirnya tembus satu milyar dolar!
Bersambung tapi mungkin juga tamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biner

Saya pernah mengikuti seleksi kerja yang cukup menjanjikan, nilai ujian tulis saya aman, sesi ujian lainnya juga lancar. Saya optimis lulus tapi kenyataan tidak, ternyata sudah ada nama yang dipastikan lulus sebelum ujian dimulai. Dia tidak lolos ujian tulis lalu panitia mengubah ambang batas kelulusan menyesuaikan nilainya. Alhasil, pekerjaan itu tidak saya dapatkan tapi saya belajar bahwa hidup ini tidak hitam putih. Secara teknis saya gagal tapi situasinya tidak sesederhana itu, ada faktor yang tidak bisa saya kendalikan yang membuat tidak adil jika pilihannya hanya gagal dan sukses. Saya tidak sedang menghibur diri tapi hidup memang tidak selalu menyajikan dua pilihan yang berlawanan. Selalu ada wilayah abu-abu. Ketika nenek moyang kita masih hidup di alam liar bersama predator mereka dituntut untuk berpikir cepat antara bertarung atau lari. Hanya ada dua pilihan. Pola pikir sederhana ini menentukan hidup dan mati mereka. Cara berpikir yang menyederhanakan pilihan-pilihan kompleks ...

Perkara Payudara

  ما حكم لبس النساء حمالات الثدي ؟ لبس حمالات الثدي يحدده، ويجعل النساء كواعب، فتكون بذلك مثار فتنة، فلا يجوز لها أن تظهر به أمام الرجال الأجانب منها . “ Apa hukum memakai BH bagi perempuan? Jawaban Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi : Memakai BH mengakibatkan bentuk payudara menjadi tampak dan membuat para perempuan tampak lebih muda sehingga mereka menjadi sumber fitnah. Oleh karena itu, mereka tidak boleh memakainya di hadapan para lelaki yang bukan mahramnya .” Fatwa ini rasa-rasanya hanya mengandalkan sudut pandang laki-laki yang kurang mengerti serba-serbi per-BH-an, tapi saya tidak ingin mengulas sisi itu. Saya sudah pernah menulis tentang sejarah kutang, kali ini saya ingin membahas tentang isinya: payudara. Sekian lama saya berpikir kenapa laki-laki normal menyukai payudara. Secara ilmiah melihat payudara terbukti membuat laki-laki menjadi tenang dan bahagia, artinya ini bukan hanya soal seks. Sejumlah riset juga membuktikan bahwa hal pertama yang dili...

Membaca Buku

Saya tidak suka membaca buku, kecuali nemuin buku yang benar-benar klik dengan selera saya. Semua orang barangkali sama, semua bisa suka membaca asalkan ketemu buku yang tepat. Satu-satunya cara untuk menemukan buku yang tepat tentu saja dengan terus membaca.  Membaca mestinya bukan pilihan tapi keharusan. Perintah pertama dalam agama adalah “bacalah!” Benci membaca itu kriminal. Kata Joseph Brodsky, “Ada kejahatan yang lebih kejam daripada membakar buku. Salah satunya adalah tidak membacanya.”  Sempatkan waktu untuk membaca, jangan membaca hanya jika sempat. Tingkat literasi masyarakat NKRI harga mati adalah 0.001, artinya dari 1000 orang hanya ada satu yang minat membaca. Rata-rata warga Indonesia hanya membaca 0-1 buku setahun, bandingkan dengan warga Jepang yang rata-rata membaca 10-15 buku atau warga Amerika yang membaca 10-20 buku. Bangsa Yahudi jadi digdaya juga lantaran sadar pentingnya membaca. Orang-orang Yahudi dituntut belajar membaca dan menulis setelah Yerusalem ...

Pencil, Penis Kecil

  Aristophanes, penulis drama masa Yunani Kuno menggambarkan ciri-ciri pria ideal sebagai “dada yang berkilau, kulit cerah, bahu lebar, lidah kecil, bokong kuat, dan penis kecil”. Patung-patung pria Yunani yang kita lihat di internet nampaknya memvalidasi ucapan Aristophanes, penis mereka imut! Bagi orang-orang Yunani Kuno penis kecil adalah penanda seseorang tidak dikalahkan oleh nafsunya. Itulah sebabnya patung dewa atau pahlawan memiliki penis yang kecil dan tidak ereksi. Penis besar adalah milik orang-orang bodoh yang logikanya dikalahkan oleh nafsu syahwat. Satyr sing manusia setengah kambing yang suka mabuk adalah salah satu yang divisualisasikan memiliki penis besar. Perkara penis pernah jadi tema penting di beberapa peradaban. Britania Raya era Victoria pernah dirisaukan bukan karena ukuran penis mereka tapi karena warganya yang hobi mengocok penis alias onani. Onani nampaknya memang dibenci banyak pihak. Injil pun menceritakan kebencian tuhan kepada Onan yang membuang-bu...

Media dan Sumber Belajar

  Media ada di mana-mana, menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup kita. Sumber belajar juga melimpah di sekitar kita. Pendidik yang baik tidak akan kekurangan media dan sumber belajar, meskipun tidak ada proyektor, papan tulis, buku dsb. Seluruh alam ini dapat menjadi media dan sumber belajar. “Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan?” Allah menyuruh kita untuk belajar dari unta dan gunung serta makhluk lainnya. Bahkan, ketika Rasulullah mendapat perintah membaca ( iqra’ ) di Gua Hira, beliau tidak disodori buku atau kitab, artinya bahan bacaan itu bisa beraneka termasuk kondisi masyarakat Makkah yang terlihat jelas dari mulut gua. Seorang pendidik haruslah kreatif menemukan dan memanfaatkan segala hal di sekitarnya sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan hal-hal yang dekat dengan pendidik dan peserta didik akan membuat pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak terkesan dip...