Ikarus dan ayahnya merencanakan pelarian paling bersejarah. Mereka hendak melepaskan diri dari kurungan sang raja dengan terbang menggunakan sayap buatan. Ayah Ikarus adalah arsitek handal di Athena. Dia lah perancang labirin yang mengurung Minotaur, monster berkepala banteng.
Berbekal lilin dan bulu-bulu unggas yang disediakan untuk menghangatkan tubuh, mereka membuat sayap imitasi. Segera setelah sayap itu jadi, mereka terbang melewati tembok kota dan melayang menyeberang lautan.
Ayah Ikarus memperingatkan anaknya agar terbang tak terlalu tinggi maupun rendah. Jika terlalu dekat dengan matahari, lilin perekat sayap akan mencair. Jika terlalu rendah, pasukan raja dapat memanah mereka.
Ikarus terbang bagai manusia burung. Ia merasa seperti dewa, ia melesat dengan kebanggaan menuju matahari. Ia terbang meninggi kemudian mati, sebab sayapnya ambyar dan dirinya terjun bebas menghantam lautan.
Menjadi moderat, pertengahan atau wasathiyah adalah cara aman bertahan hidup. Hanya saja untuk mencapai titik tengah tak pernah mudah. Kecenderungan kita selalu memihak, ke kanan tau kiri, atas atau bawah, Sera atau New Pallapa, serrr....
Komentar
Posting Komentar