Dalam ilmu fikih, kesucian air yang lebih dari dua kulah tak hilang meski kecemplungan seuprit najis. Tak hanya suci, air tersebut masih sanggup menyucikan sesuatu dari hadas dan najis.
Fitrah (sifat bawaan) air adalah suci (Al Furqan: 48), demikian pula fitrah manusia. Jika kita sanggup memaafkan air yang terkena najis bahkan menjadikannya sarana bersuci, alangkah lebih bermanfaat jika kita memaafkan manusia yang memiliki aib dan memberinya kesempatan untuk berbuat baik bahkan menjadikan kita lebih baik.
Seseorang yang mencari teman yang tak memiliki kekurangan gak bakal punya teman selamanya. Nasihat imam Syafi'i tersebut ngena banget. Kita mesti membiasakan diri dengan ketidaksempurnaan, termasuk dalam diri kita sendiri.
Selevel sahabat Nabi pun masih ada yang suka mabuk kok, saking menjengkelkannya sahabat lainnya menjulukinya keledai. Manusia seperti ini pun masih disayangi Nabi, bahkan menyebutnya dalam golongan orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Komentar
Posting Komentar