Pernah beli ice black tea latte alias es teh di Starbucks, yang kalau disedot hati serasa bergetar karena ingat harganya empat puluh ribu lebih? Terus kita makin dilema tersebab mau minum pelan-pelan tapi sedotannya keburu ambyar karena pakai paper straw.
Paper straw alias sedotan kertas ini bagian dari kampanye Starbucks untuk mengurangi plastik. Alhasil, yang namanya kertas kena air ya gak tahan lama, setengah jam sudah self destruct. Memang pelanggan boleh minta sedotan lagi, tapi ya piye, kan jadi ketahuan minumnya es teh berjam-jam. Ntar dikira kemah plus golek wifi gratis karo bakule. (Karo numpang poto ben ketok hits)
Balik ke soal sedotan kertas, hal ini membuktikan bahwa kreativitas manusia itu tak terbatas, apalagi sewaktu terbentur masalah. Kita-kita gak perlu terlalu sepaneng. Kita bisa optimis bila sebelum batu bara habis manusia sudah punya solusi bahan bakar dari sumber terbarukan. Sebelum bumi tenggelam oleh es kutub yang mencair mungkin manusia sudah bisa bikin perumahan di Mars atau Luna. Sebelum kiamat datang (kata orang-orang Ramadhan depan) kita sudah mati duluan, jadi gak perlu ketemu Dajjal dkk.
Gusti Allah ngajari kita untuk optimis. Bahkan optimisme kaum muslimin itu gak ada batasnya. Yang berat banget hidup di dunia masih diajak optimis akan mendapatkan kebahagiaan surga. Bismillah, lakoni. Insyaallah ada jalan. Kuat dilakoni, ora kuat disabari.
Komentar
Posting Komentar