[Solusi tuntas bencana asap]
Demikianlah yang tertulis pada spanduk yang dibentangkan mbak-mbak dalam sebuah aksi. Entah nyata atau editan, saya tidak tahu. Yang jelas logika macam itu banyak juga yang mengamini. Kalau negara menerapkan syariat Islam dikiranya semua masalah beres. Logika macam ini jelas diproduksi asal-asalan.
Kurang apa lagi kepemimpinan Rasulullah, sebaik-baik muslim, nyatanya di masa beliau masih ada masalah dan pelanggaran. Apa-apa yang hebat tidak terjadi ujug-ujug, lha wong banyak juga sahabat nabi yang baru tahu rasanya kenyang setelah 18 tahun Islam didakwahkan. Setelah masa itupun tetap saja masih ada yang miskin dan kurang makan. Dipimpin seorang Nabi bukan berarti hidup jadi lempeng tanpa diuji.
Kurang tegas apa Umar bin Khattab saat menjadi khalifah, eh anaknya sendiri masih ada yang suka mabuk-mabukan. Terimalah kenyataan bahwa dunia ini gak mungkin benar-benar bebas masalah. Setelah Nabi Isa balik saja masih ada orang yang ngeyel berlaku sesat kok, sampai akhirnya disapu bersih lewat kiamat.
Artinya, menegakkan syariat jelas perlu, tapi jangan dilandasi pemahaman yang keliru. Wagu! Beragama ya beragama, lewat beragama kita mungkin saja bisa lebih baik dalam menghadapi masalah bahkan menganggapnya berkah, tapi beragama tak bisa menjadikan masalah punah. Bukankah salah satu maksud kita diciptakan memang untuk dikasih masalah? Agar jelas siapa di antara kita yang paling baik amalnya.
Komentar
Posting Komentar