"Monyet! Bla bla bla... Takbir. Takbir. Orang Islam itu harus takbir!"
"Islam itu cukup mengucapkan kalimat syahadat."
"Syahadat itu... Bla bla bla... Anjing!"
Itu potongan percakapan dalam video yang trending di Twitter sejak kemarin. Menggemaskan dan mengenaskan. Yang diajak takbir gak mau, mungkin dia bingung tiba-tiba disatroni dan diajak takbir. Mungkin juga dia ogah takbir bareng pencela. Habis ngatain monyet kok ngajak takbir, yang bener aja, Tong!
Pencela yang sok-sokan ngajak takbir itu lebih ruwet. Ngajak takbir tapi mukadimahnya misuh. Greget! Nyeseknya, banyak yang mendukung perbuatan nista macam itu. Aku sampek bingung, jane wong wong iki kerasukan apa? Makanya, agama cuma dibebankan kepada orang yang berakal sehat, karena bagi yang tidak memenuhi kriteria itu agama tak banyak manfaatnya. Orang cerdas menjadikan agama sebagai jalan menyembah Allah, orang pandir menjadikan agama sebagai sesembahan.
Takbir bermakna mengagungkan Allah sekaligus menyadari kerendahan makhluk. Jika dalam takbir kita tidak mampu menghadirkan kebesaran-Nya, kecilkan dan rendahkan diri kita sampai mentok. Merendahlah hingga tak bisa merendahkan. Takbir adalah membunuh ke-aku-an, menghidupkan kepasrahan pada Allah yang Maha Besar.
Seperti lirik lagunya Rumor,
"Aku tersesat (zalim) dan tak tahu jalan pulang (tobat)."
"Aku tanpa-Mu, butiran debu."
Allahu Akbar.
Komentar
Posting Komentar