Jalan hidup tak seperti rel kereta api yang lurus dan lempeng dari ujung ke ujung. Jalan hidup lebih mirip dengan jalan di kampungku, Dusun Sidorejo, Desa Jeblogan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang sejak zaman Soekarno hingga Joko Widodo belum pernah mencium bau aspal. Jalan yang terjal, meliuk-liuk, penuh tantangan.
Jalan kampungku memang rusak, tapi masih mampu memberi kemanfaatan bagi orang banyak. Hampir setiap hari dilalui jamaah yasinan dari kalangan muda maupun tua, pria juga wanita. Tak ketinggalan pula kelompok santri TPA, madrasah dan santri pondok, ada pula tamu-tamu bancaan, pengajian, istigasahan dan seabrek acara keagamaan lainnya. Tukang mabuk, PSK, rentenir dan kawan-kawannya juga lewat sana. Jalan yang remuk tapi tak melulu buruk.
Mari memberi manfaat
meski kita sendiri belum tentu selamat.
Mari berbagi
walaupun kita masih layak dikasihani.
Jalan hidup kita tak mungkin datar dan lurus tapi amal baik kudu jalan terus.... Jalan kampungku membuktikan bahwa untuk berguna tak harus jadi sempurna.
Komentar
Posting Komentar