Ketika Nabi Musa hendak berbicara dengan Allah di lembah suci, Thuwa, ia diperintahkan untuk melepas sepatunya. Konon dari situlah muncul tradisi di kalangan Yahudi Madinah untuk melepaskan alas kaki ketika akan beribadah. Nabi Muhammad yang ingin tampil beda dari Yahudi diriwayatkan bersabda, “shalatlah kalian dengan memakai sepatu, dan janganlah menyerupai perbuatan Kaum Yahudi.” Beliau bahkan dikisahkan beberapa kali menyampaikan keutamaan memakai sepatu.
Pembahasan para ulama mengenai sepatu Nabi cukup menarik. Sepatu dianggap sebagai simbol kemuliaan, pembeda dengan Yahudi, bagian dari pendulang pahala hingga mendekatkan surga. Beberapa orang bahkan memiliki keyakinan aneh dan nyeleneh bahwa menyimpan gambar sepatu Nabi Muhammad dapat memberikan berbagai keutamaan karena bagian dari bukti kecintaan kepada Beliau.
Secara pribadi Rasulullah sangat menyukai sepatu, sampai-sampai Beliau dijuluki shahibul na’lain, pemilik sepasang sepatu. Konon, sepatu kesayangan Nabi berwarna kuning! Bisa dibayangkan, warna itu dipadukan dengan jubah hijau, alangkah berwarnanya fesyen ala Nabi. Bagi akhi masa kini yang ingin mix and match jenggot, jubah dan sepatu kuning tentu saja boleh.
Eits, sebaiknya jangan nekat shalat dengan bersepatu ketika di masjid, di lapangan saja ketika shalat Idul Adha.
Komentar
Posting Komentar