‘Adamul wijdan la yastalzimu adamul wujud.
Malam yang mulanya temaram kini semakin pekat. Lirih mengalir suara sang uswatun hasanah bergesekan dengan daun-daun kurma yang menaunginya. Biarlah lelaki mulia itu menumpahkan rasanya kepada Sang Rahman. Ia tengah terhimpit di antara penolakan Thaif dan pengusiran Makkah. Setelah kegagalan dakwah di Thaifterdengar oleh kafir Quraisy, mereka tak ayal akan menimpakan puncak siksaan kepada Rasul. Dakwah Rasul ke Thaif dimaknai sebagai upaya membangun kekuatan dari kabilah di luar Makkah, tentu saja kafir Quraisy gerah.
Malam yang mulanya temaram kini semakin pekat. Rasulullah larut dalam khusyuk mendekat kepada Tuhannya. Ayat demi ayat mengalir jernih membilas kesumpekan hati. Hatta turunlah sekelompok jin turut mendengarkan, merengkuh hidayah yang disia-siakan penduduk Thaif. Mereka khusyuk menyimak pembacaan Rasul, membiarkan iman menyusup perlahan.
“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata, ‘diamlah kamu (untuk mendengarkan)’. Ketika pembacaan telah usai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, ‘hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.” (Al Ahqaf: 29-30)
Para jin yang hadir di majelis itu sebagaimana Abu Dzar atau Ath-Thufail bin Amr, mereka menjadi penyampai risalah untuk kaumnya. “Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskanmu dari siksa yang pedih.” (Al Ahqaf: 31) Rasulullah pun segera dikenal luas di kalangan mereka.
Malam yang mulanya temaram kini semakin pekat. Allah adalah sebaik-baik perencana. Kala Rasul-Nya dirundung duka sebab jahilnya manusia, Dia gariskan bahagia yang tak ternyana. Peristiwa ini menjadi babak baru gerakan dakwah di alam yang berbeda. Allah adalah sebaik-baik perencana. Setelah Rasul berhasil memasuki Makkah beliau membacakan Surah Al Jinn kepada kaum muslimin. Ayat-ayat itu begitu berkesan bagi muslimin sebab kini mereka memiliki saudara-saudara seiman dari kalangan jin.
“Sesungguhnya kami (para jin) telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan!” (Al Jinn: 1)
Komentar
Posting Komentar