Amru bin Abasah memacu tunggangannya dengan jantung berdegup penuh semangat. Lelaki itu telah lama sumpek melihat kesesatan praktik menyembah berhala. Amru yakin Allah wajib diesakan tapi ia tak tahu bagaimana ibadah yang dikehendaki-Nya. Jiwanya bersorak ketika mendengar ada seorang lelaki Makkah mengaku sebagai rasul. Amru belum pernah bertemu Rasulullah sebelumnya, tapi jiwa tak selalu butuh pertemuan untuk saling terikat dan merindukan. Amru makin deg-degan saat tunggangannya lincah memasuki Makkah. Di Makkah, Amru bin Abasah mendapati kaum kafir Quraisy menentang dakwah Rasul. Persekusi adalah menu harian bagi kaum muslimin meski saat itu keislaman belum disebarkan dengan blak-blakan . Amru bin Abasah juga mendengar ocehan-ocehan buruk yang ditujukan kepada Rasul. Namun, hal itu tak mengahalanginya untuk menemui Rasul dan menilai sendiri kelayakan beliau sebagai utusan Allah. Amru bin Abasah menanyakan beberapa hal kepada Rasul hingga hatinya merasa puas. (baca: Radikal ) Tak but...