Bila ada shahabat Rasul yang banyak terzalimi sejarahnya maka Muawiyah pantas menjadi imamnya. Shaf di belakangnya akan diisi oleh Amru bin Al-Ash, Ikrimah bin Abu Jahal, atau yang seangkatan dengan mereka. Banyaknya hoaks tentang Muawiyah sang penulis wahyu, mampu menimbun akal sehat sebagian kaum muslimin zaman ini. Tak jarang, penulis sejarah turut tergelincir mencela pendiri Dawlah Bani Umayyah itu.
Wanita yang ingin diterima apa adanya tapi fotonya editan semua, tak lebih nyeleneh dari kontradiksi membenci Muawiyah tapi memuji Umar atau Ali. Pasalnya ketika Umar mengangkat Muawiyah menjadi Gubernur Syam, ia berkata, “janganlah kalian menyebut tentang Muawiyah selain kebaikan.” Bagaimana dikatakan mencintai Umar tapi membenci seseorang yang ia cintai, yakni Muawiyah?
Umar tidak pernah memecat Muawiyah padahal Umar memecat Khalid bin Walid lebih dari sekali. Hal ini menunjukkan kualitas Muawiyah yang memenuhi standar tinggi Umar bin Khattab. Muawiyah tetap pada jabatannya selama dua puluh tahun, dari masa Umar hingga Ali. Muawiyah mungkin melakukan kesalahan pada Perang Shiffin namun ia harus ditempatkan sebagai mujtahid yang kesalahannya tidak melemparkan pada dosa besar apalagi kekafiran.
Gaya aristokrat Muawiyah membuat Umar menjulukinya sebagai kaisarnya Bangsa Arab. Ibnu Umar bahkan menyebut Muawiyah memang dilahirkan untuk menjadi raja. Ibnu umar memuji kepemimpinan Muawiyah sebagai yang terbaik setelah Rasul. Ketika orang bertanya perbandingan Muawiyah dan Umar, Ibnu Umar berkata, “ayahku, Umar lebih baik daripada Muawiyah tetapi Muawiyah lebih pandai memimpindaripada ayah.”
Muawiyah menjadi raja selama dua puluh tahun, ia memimpin dengan kelembutan dan kebaikan yang banyak. Sebagaimana disabdakan Rasulullah, “urusan ini akan berwujud kenabian dan kerahmatan, kemudian menjadi khilafah dan kerahmatan, kemudian menjadi kerajaan dengan kerahmatan....” Sejarah secara gamblang menunjukkan bahwa Muawiyah merupakan raja muslim pertama sebab pemimpin sebelumnya disebut khalifah.
Tahun ketika Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah disebut sebagai amul jamaah alias tahun persatuan. Umat yang lelah bertikai selama lebih dari sepuluh tahun akhirnya menemukan kedamaian di bawah kepemimpinan Muawiyah. Dialah raja pertama kaum muslimin, raja pilihan yang keadilannya mengalahkan kezaliman.
Komentar
Posting Komentar