Salah satu hikmah Nabi Muhammad berasal dari Arab adalah beliau menghadapi salah satu kaum terburuk dalam sejarah. “Orang-orang Arab Badwi itu, lebih kuat kekafiran dan kemunafikannya, dan teramat wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya.” (At-Taubah: 97) Hal ini menyuguhkan ibrah luar biasa bahwa seburuk-buruknya umat bisa menjadi sebaik-baik umat dikarenakan Islam yang disampaikan sang uswah hasanah.
Suatu ketika seorang Badwi kencing di Masjid Nabawi hingga sebagian shahabat geregetan ingin menghajarnya. Rasulullah lantas berkata, "tinggalkan dia, dan janganlah kalian menghalanginya." Ulama menjelaskan bahwa sebagian hikmah dari sikap Nabi adalah mencegah Si Badwi kaget dan mendadak menghentikan kencingnya sehingga membahayakan kesehatannya. Selain itu, tidak bersikap emosional juga menghindari risiko Si Badwi merasa terancam, bergerak tiba-tiba dan najisnya muncrat kemana-mana.
Nabi mendekati Si Badwi dan menjelaskan bahwa tempat itu adalah masjid, tempat shalat, tilawah dan berdzikir. Si Badwi baru ngeh! Mungkin manggut-manggut. Ia kemudian berdoa, “ya Allah rahmatilah aku dan Muhammad dan janganlah Engkau rahmati selain kami!” Doa yang menyebalkan bukan? Rupanya Si Badwi jengkel dengan sikap para shahabat ketika melihatnya kencing. “Janganlah engkau menyempitkan yang luas (yakni rahmat Allah),” sang teladan terbaik tetap sabar meluruskan kekeliruan Si Badwi. Allahumma shalli ‘ala Muhammad.
Komentar
Posting Komentar