Suatu ketika Anas bin Malik ditanya mengenai siapakah sebenarnya yang memberikan gelar ‘anshar’ kepada muslim Madinah. Anas menjawab bahwa Allah lah yang memberikan nomenklatur tersebut. Anshar artinya penolong. Kisah tentang anak yatim yang ingin mewakafkan tanahnya untuk pendirian Masjid Nabawi atau Sa’ad bin Rabi’ yang menawarkan separuh hartanya untuk Abdurrahman bin Auf adalah contoh kecil dari kemuliaan Kaum Anshar.
Kebaikan dan kemurah-hatian Kaum Anshar adalah perwujudan dari mencintai saudara melebihi diri sendiri. Allah berfirman, “Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.”
Suatu ketika seseorang datang kepada Nabi untuk mengadukan kesusahannya, qadarullah hari itu keluarga nabi tidak memiliki apa-apa selain air. Kemudian Beliau bersabda kepada para shahabatnya, 'siapa bersedia menjamu tamu malam ini niscaya dia diberi rahmat oleh Allah ta'ala.' Maka berdirilah seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Thalhah seraya berkata, 'aku, ya Rasulullah!' kemudian dibawalah orang itu ke rumahnya.
Sesampainya di rumah ternyata dia tidak mempunyai makanan selain makanan anak-anaknya. Maka dia berkata kepada istrinya, 'alihkan perhatian mereka (anak-anak) dengan apa saja. Dan bila tamu kita telah datang, matikanlah lampu dan tunjukkan kepadanya bahwa kita seolah-olah ikut makan bersamanya. Caranya bila dia telah mulai makan, berdirilah ke dekat lampu lalu padamkan.’ Maka duduklah mereka, dan sang tamu pun makan.
‘Mereka (Anshar) mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan,’ demikianlah pujian Allah bagi Kaum Anshar dalam permulaan surah Al Hasyr. Shahabat mulia Abdullah bin Abbas menyebut surah tersebut dengan nama An Nadir karena isinya berkisah tentang penaklukkan Yahudi Bani Nadir. Wallahu a’lam maka jika hari ini kita ingin kembali menaklukkan Yahudi mulailah dengan mengikuti keutamaan Kaum Anshar.
Komentar
Posting Komentar